Petualangan Anak Pemberani 2



Judul : Petualangan Anak Pemberani 2
Tahun Terbit : 2013
Format : Standar
Tebal : - (hitam-putih/grayscale)
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Cerita : Richardus Krisna Dewandaru, Dwi 'Jink' Aspitono, Indiria Maharsi, Budi Pranowo, Toni Masdiono, Shanty Sheba, Sungging, Hans Jaladara
Desain Cover : Fajar Sungging
Harga : Rp. 40.000,-
Stok : Kosong



Sinopsis:

Komik ini berisi kumpulan cerita komik bertema anak-anak buah karya komikus Indonesia.



Ulasan Pembaca:

Komik Favorit 2013 (10): Petualangan Anak Pemberani

Pekan silam, saya menikmati komik gres terbitan Metha Studio berjudul Petualangan Anak Pemberani 2. Ini sebuah antologi komik karya 13 kreator. Paduan karya pelukis senior hingga (bahkan) anak-anak. Seperti salah satu ciri khas Metha yang menerbitkan komik dengan tema tertentu, komik ini bertemakan anak. Tema ini disodorkan ke kreator dan sang kreator (tampaknya) mendapat kebebasan untuk menafsir.

Tema “petualangan anak” yang “universal” membuat antologi ini bervariasi. Ini berbeda dengan misalnya saja antologi Keris, yang eksekusinya nyaris seragam. Menjadi makin kaya karena 13 kreator yang terlibat di sini, menampilkan gaya khas masing-masing.

Metha membuat terobosan dengan mengundang komikus anak-anak, sekaligus menjadi prolog, yaitu Richardus Krisna Dewandaru, siswa kelas 5 SD. Karya dua halaman ini tampak sengaja mendorong munculnya komikus anak. Di titik ini, patutlah saya maneruh hormat.

Karya-karya lainnya segera menunjukkan keberagaman. Ada kisah menyentuh Rahasia Ayah karya Dwi Jink Aspitono, superhero anak karya Indiria Maharsi, atau Komplotan Eyang Sobur karya Toni Masdiono yang gambarnya luar biasa indah. Kang Toni memplesetkan fenomena Eyang Subur yang pernah mengisi hiruk-pikuk dunia selebritas. Berita tak penting Eyang Subur yang membuat hiruk-pikuk itu, menjadi penting dalam karya Toni yaitu komik kepedulian: sebuah ajakan menebar benih-benih kebaikan dan ketulusan.

Simak pula karya lain yang menunjukkan keberagaman itu, seperti Cindelaras karya Budi Pranowo. Budi menceritakan kembali legenda dongeng anak-anak yang pernah populer itu. Sebuah dongeng tanpa perubahan plot yang rupanya sekadar ingin menyajikan kisah ini kepada pembaca yang mungkin lupa dengan hikayat populer itu.

Kembang Larangan, 20-12-2013

Sumber: henrykomik.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komik terbitan Metha Studio bisa Anda dapatkan di toko online berikut ini:
- Tokopedia
- Bukalapak
- Lazada